Pages

Friday, December 23, 2022

Supervisi Akademik berbasis Coaching

 A. Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar

Dalam modul 2.3 ini saya belajar tentang Coaching untuk Supervisi Akademik. Supervisi akademik dilakukan untuk memastikan  pembelajaran yang berpihak pada murid dan untuk mengembangkan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah. Pemimpin sekolah yang dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi diri dan orang lain dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang diawali dengan paradigma berpikir yang memberdayakan, hal ini mutlak diperlukan agar pengembangan diri dapat berjalan secara berkelanjutan dan terarah. Salah satu pendekatan yang memberdayakan adalah coaching. 
Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003) mendefinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, International Coach Federation  (ICF) mendefinisikan coaching sebagai“…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.”
Elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari beberapa definisi coaching yang telah disajikan adalah:
a.    Coaching sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya, Coaching merupakan proses membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sebagai bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.
b.    coach: orang yang menghantarkan, memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee 
c.    Coachee: penerima manfaat, kegiatan dalam proses coaching
d.    community of practice: sebuah kelompok yang terbentuk dengan tujuan berlatih dan mempraktikan materi pelatihan untuk pengembangan bersama
 
Sebagai guru, saya pernah menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah saya baik kepada murid ataupun rekan sejawat saya. Salah satu contoh: ketika menghantarkan murid dalam panitia pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS Sedangkan kepada rekan sejawat ketika penyusunan modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) hingga refleksi pelaksanaan, menyusun rencana tindak lanjut untuk kegiatan selanjutnya.

B. Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP
Setelah mempelajari modul 2.3 ini Saya berharap dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang hadir dalam benak Saya yaitu:
1. Bagaimana coaching dapat berhasil dengan baik?
2. Kompetensi apa yang perlu dimiliki coach saat proses coaching?
3. Ketrampilan apa yang perlu dimiliki Coach dalam proses Coaching agar lebih maksimal?
Refleksi Diri saat latihan Praktik Coaching
Yang sudah berjalan baik selama percakapan adalah Coach sudah menunjukkan presence (kehadiran penuh), pendengar aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot untuk menggali permasalahan, dan informasi tentang penyelesaian yang memungkinkan untuk dapat dilakukan oleh coachee. Yang masih perlu diperbaiki/ditingkatkan adalah belajar lagi tentang bagaimana mengajukan pertanyaan berbobot yang dapat menggali potensi coachee dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Untuk tetap kondisi presence (kehadiran penuh) sebelum dan saat melakukan coaching Saya menanamkan pada diri tentang kesempatan kita dapat membantu coachee untuk menemukan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi, menuliskan hal-hal penting yang menjadi penekanan masalah, perasaan, ataupun solusi yang disampaikan coachee,  membangun kemitraan coach dan coachee sehingga terbangun chemistri untuk dapat meringankan dan membantu coachee menyelesaikan masalah ataupun bahan untuk coaching. Yang Saya lakukan untuk memperbaiki/meningkatkannya adalah terus belajar meningkatkan kemampuan Coach terutama menahan diri untuk banyak bicara, mengesampingkan agenda pribadi, bahkan penilaian kita tehadap coachee.
Berikut umpan balik dari coachee Saya: Kehadiran Penuh/Presence sudah sangat baik,mendngar aktif juga sudah ber RASA (Receive, Apreciate, Summarize, dan Ask). Perlu ditingkatkan lagi pertanyaan yang berbobot.
Selanjutnya Pertanyaan untuk coachee yang Saya Buat diantaranya adalah:
·         Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat coaching?
·         Apa Tujuan yang Bapak/Ibu ingingkan dalam coaching ini?
·         Permasalahan/hal apa yang ingin disampaikan dalam coaching ini?
·         Bagaimana Kriteria keberhasilan yang diinginkan Bapak/Ibu?
·         Jika Bapak/Ibu menilai standar kerja yang sudah terlaksana pada skala 1-10, berada di levlberapakahposisiBapak/Ibu sekarang?
·         Dan ingin meingkat samapai level berapa?
·         Memastikan hal-hal yang menjadi fokus dalam proses coaching
·         Bagaimana Rencana Aksi yang dapat dan akan dilakukan Bapak/Ibu agar bisa meningkatkan level keberhasilan kerja?
·         Kapan Bapak/Ibu akan  melaksanakan rencana aksi yang sudah disusun?
Alahadulillah, setelah praktik coaching pada ruang kolaborasi menunjukkan kemajuan kompetensi coach, hal ini terbukti saat Saya dalam kelompok melakukan proses Coaching pada Demonstrasi Kontekstual.
 
C. Membuat keterhubungan
Refleksi Saya dalam memunculkan koneksi dari pembelajarannya dengan poin-poin berikut:
1. Pengalaman masa lalu.
     Sebelum belajar tentang Coaching, ketika melakukan supervisi akademik supervisor bisa memiliki banyak peran sebagai mentor, fasilitator, trainer, dan konselor. Sehingga potensi coachee untuk menggali potensi diri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi belum tampak.
2. Penerapan di masa mendatang.
     Selanjutnya Saya akan banyak berperan sebagai coach agar lebih tergali potensi coachee dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
3. Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari adalah pembelajaran berdiferensiasi dan ketrampilan sosial emosional sangat berkaitan dengan proses coaching dalam supervisi akademik
4. Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP adalah dari Media online, praktik baik instruktur, fasilitator, Pengajar Praktik, serta praktik baik rekan guru sekantor ataupun dalam komunitas praktisi yaitu TRIGGER (SMANTIARA Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan).

Membudayakan Budaya Positif di Sekolah

 Peran kita sebagai guru dalam menciptakan budaya positif diawali dari bagaimana kita bisa mengontrol diri kita sendiri dalam bersikap dan bertindak yang sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal. Setiap perilaku murid atau guru dilakukan berdasarkan tujuan yang ingin dipenuhinya. Maka disinilah kita  sebagai pendidik harus mampu memahami kebutuhan setiap murid kita. Membangun budaya positif harus diwujudkan di kelas atau sekolah dalam bentuk menanamkan disiplin positif pada setiap murid. Disiplin positif yang dimaksud adalah disiplin murid yang didorong oleh motivasi internalnya dalam membangun kesadaran akan keyakinan kelas yang sudah menjadi kesepakatan nilai kebajikan universal tanpa latar belakang apapun. Motivasi perilaku murid atau guru di sekolah dalam melaksanakan disiplin positif terkadang didorong oleh motivasi karena takut dengan sanksi/hukuman atau konsekuensi dari peraturan yang ada, atau mungkin juga murid dan guru berperilaku karena ingin dapat penghargaan. Dari kedua motivasi tersebut maka murid atau guru berperilaku disiplin positif karena motivasi eksternal, sehingga disiplin positif ini hanya berlaku dalam jangka pendek, maka dalam jangka panjang hal ini kurang efektif dalam membangun budaya positif. Murid dan guru dalam menerapkan disiplin positif harus tumbuh karena motivasi internal. Motivasi internal berlandaskan kepada terpenuhinya satu atau beberapa kebutuhan dasar dari murid atau guru. Semua yang kita lakukan adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan penguasaan (power). Harus kita sadari bahwa kelima kebutuhan dasar manusia itu menjadi latar belakang manusia atau murid-murid kita bersikap dan bertindak di lingkungan kelas atau sekolah. Pada saat murid melakukan pelanggaran karena didorong oleh kebutuhan dasar, maka disinilah peran kontrol guru berfungsi dan digunakan dalam menyelesaikan masalah murid. Peran kontrol guru Melalui serangkaian riset dan berdasarkan pada teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru dalam melakukan kontrol. Kelima posisi kontrol tersebut adalah Penghukum, Pembuat Rasa Bersalah, Teman, Pemantau dan Manajer. Dari kelima posisi kontrol tersebut sebaiknya guru berada dalam posisi ideal dalam posisi manajer, atau minimal posisi teman atau pemantau. Guru harus mulai meninggalkan posisi penghukum dan pembuat merasa bersalah karena berdampak terhadap psikologi murid secara mendalam dan tidak membuat rasa nyaman. Ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu sebenarnya dikarenakan mereka mungkin gagal dalam pemenuhan kebutuhan dasar mereka. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan untuk keselamatan dan kebahagiaan murid yang sesuai dengan kodratnya.

Merumuskan nilai-nilai keyakinan yang bersifat nilai kebajikan universal dalam dapat dilakukan secara kolaboratif yang melibatkan semua warga kelas/sekolah dalam memilih dan menentukan nilai keyakinan  yang akan dijadikan landasan dalam membuat kesepakatan kelas/sekolah sebagai pedoman dalam bersikap dan bertindak di lingkungan kelas/sekolah bagi murid. Pada saat membangun keyakinan kelas dapat dilakukan melalui kegiatan curah pendapat secara berkelompok dan masing-masing kelompok diberikan tugas menentukan keyakinan yang disepakati, kemudian secara klasikal dengan difasilitasi oleh guru menetapkan dan menyepakati keyakinan bersama menjadi sebuah kesepakatan kelas dan nilai keyakinan dan kesepakatan kelas ini selanjutnya dapat dibuat dalam bentuk poster yang ditempel di dinding kelas. Keyakinan kelas yang sudah dibuat ini menjadi landasan bagi murid dalam membuat suatu keyakinan sekolah atau menentukan visi dan misi atau tujuan dari sekolah.

Keyakinan kelas yang telah menjadi kesepakatan kelas ini menjadi pedoman bagi murid dalam bersikap dan bertindak untuk menumbuhkan disiplin positif masing-masing murid di kelas maupun di lingkungan sekolah, sehingga berdampak pada terbangunnya budaya positif di sekolah. Dalam keseharian jika ada murid yang melanggar atau berbuat kesalahan, dimungkinkan keyakinan bisa berubah kembali dengan adanya kasus/masalah baru yang dilakukan murid. maka guru dalam menyelesaikan masalah murid, dapat menggunakan keyakinan kelas ini sebagai dasar melakukan restitusi penyelesaian masalah, dengan pendekatan segitiga restitusi, yaitu menstabilkan identitas, memvalidasi kesalahan dan membuat keyakinan. Dengan melakukan langkah segitiga restitusi murid tidak diposisikan sebagai murid “gagal”, tetapi murid dibangun kepercayaan dirinya, tanggung jawab dan kemandirian dalam menyelesaikan masalah sehingga menjadi pembelajaran bagi dirinya untuk lebih baik kedepannya dengan memiliki keyakinan kelas yang disadarinya untuk dilaksanakan secara konsisten dan bertanggung jawab. 

Ada hal yang menarik dan mencerahkan setelah saya menjelajahi dan mengeksplorasi materi tentang konsep-konsep disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Disini kita mendapatkan gambaran dan pencerahan bahwa untuk membangun atau mengembangkan disiplin positif yang berdasarkan keyakinan pada nilai kebajikan universal, kita sebagai guru harus memahami bahwa setiap murid dalam bersikap dan bertindak mendasarkan kepada kebutuhan dasar murid yang belum terpenuhi, sehingga guru harus menempatkan diri dalam posisi kontrol sebagai teman dan pemantau dan mengarah ke posisi ideal sebagai manajer. 

Saat ini kita sebagai guru lebih banyak berperan sebagai posisi penghukum atau pembuat konsekuensi yang kita sadari bahwa murid sebenarnya dalam sikap dan perilaku keseharian dalam melaksanakan disiplin positif hanya didorong karena rasa takut atau menghindari sanksi atau hukuman. Hal lain yang saya lakukan adalah masih memberikan penghargaan kepada murid yang memiliki kelebihan dari yang lain baik dalam prestasi atau pun dalam bersikap yang ternyata ini pun tidak baik dalam menumbuhkan budaya positif karena tidak berdampak baik untuk jangka panjang pada diri murid. Motivasi dari sikap dan perilaku berdasarkan hukuman, konsekuensi dan penghargaan ini adalah motivasi eksternal yang berdampak jangka pendek dalam menumbuhkan budaya positif di sekolah. Maka kita sebagai guru sebaiknya segera meninggalkan pola pikir atau paradigma lama dalam membangun budaya disiplin positif dan segera beralih pada bagaimana guru dapat menumbuhkan keyakinan kelas sebagai dasar dalam menumbuhkan disiplin positif murid yang berdampak pada budaya positif sekolah. Segitiga restitusi menjadi sesuatu yang baru yang perlu kita terapkan dalam paradigma baru yang dapat kita gunakan dalam menyelesaikan masalah pada disiplin positif murid. Pendekatan penyelesaian masalah dengan segitiga restitusi efektif dalam menyelesaikan masalah dengan jalan win win solution (menang-menang) bukan menang-kalah yang menempatkan murid tidak dalam posisi gagal, melainkan mereka akan tumbuh kesadaran diri dalam penanaman keyakinan kelas yang kelak mereka percaya diri, penuh tanggung jawab dan mandiri dalam mengambil sikap dan tindakan sesuai dengan nilai kebajikan universal yang memungkinkan mereka tumbuh sesuai kodratnya sebagai manusia merdeka.

Penerapan praktik segitiga restitusi pernah dilakukan dalam penyelesaian masalah sebelum mengenal konsep teori ini, walaupun pada saat itu tidak memahami teori segitiga restitusi, misalkan pada saat murid kita melanggar suatu aturan yang sudah ditetapkan kelas atau sekolah, maka pada saat itu saya mencoba mendekati murid yang sedang bermasalah dengan memberikan rasa tenang terlebih dahulu, kemudian kita menggali akar masalah yang telah dilakukan dalam pelanggaran, tetapi pada saat itu kita terkadang mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, disinilah saya sadari ternyata itu salah dan keliru, karena hal tersebut secara psikologi murid menjadi merasa orang bersalah dan tidak berdampak pada bagaimana murid tersebut dapat bersikap dan bertindak lebih baik lagi dikemudian hari. 

Setelah memahami konsep segitiga restitusi, maka saya menjadi sadar dan harus segera mengubah pola pikir dalam menyelesaikan kasus atau masalah yang terjadi pada diri murid, ketika murid melanggar atau bersikap dan bertindak yang tidak sesuai dengan keyakinan kelas atau kesepakatan kelas yang telah dibuat sebelumnya. maka pendekatan segitiga restitusi bisa kita gunakan. Praktik penyelesaian masalah dengan menggunakan segitiga restitusi terdiri dari tiga tahap penyelesaian, antara lain adalah Tahap menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan. Praktik segitiga restitusi pernah saya praktikan dengan simulasi dua kasus dengan melibatkan seorang murid. Ada pengalaman baru yang saya peroleh, dimana pada saat mempraktikkan penyelesaian masalah terlihat murid berada dalam suasana kenyamanan dan tidak merasa bersalah, dan dalam proses segitiga restitusi itu terutama di tahap menanyakan keyakinan, murid menjadi percaya diri untuk bertanggung jawab dan secara mandiri murid mau menyelesaikan sendiri masalah dengan komitmen akan menerapkan sebuah keyakinan baru yang akan menjadi pedoman dalam bersikap dan bertindak di kemudian hari. Segitiga restitusi ini sejalan dengan tujuan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Maka sebagai guru, kita semakin berdaya dalam prakarsa perubahan di kelas atau sekolah dalam usaha secara kolaboratif menggerakan murid dan komunitas guru dan warga sekolah untuk bersama-sama membangun budaya positif di sekolah dengan menyamakan visi bersama demi terwujudnya nilai-nilai keyakinan positif yang bersifat nilai kebajikan universal tanpa membedakan ras, golongan dan agama. Budaya positif di lingkungan kelas atau sekolah merupakan sebuah upaya dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, juga bagian dari pemenuhan kebutuhan anak yang beragam kodratnya.


Wednesday, November 20, 2013

Tes posting via blog...

Tes aplikasi posting via blog to FB n Twitter.

Wednesday, November 07, 2012

TUGAS PORTOFOLIO E-MAIL (SMANTIARA)


1.       Siswa mampu menggunakan search engine untuk mencari informasi pada internet!
Bukti fisik: PRINT OUT hal web tampilan search engine dengan kata kunci “Cara Membuat Blog”
2.       Siswa mampu mendaftarkan/membuat account e-mail pada layanan e-mail gratis yahoo atau gmail!
Bukti fisik: PRINT OUT hal web tampilan inbox e-mail pertama kali sebagai tanda bukti bahwa Anda sukses terdaftar pada layanan e-mail tersebut (lihat dan buka inbox)
3.       Siswa dapat mengirimkan e-mail ke lebih dari 1 alamat e-mail berbeda disertai dengan lampiran file!
Kirim email ke: dekmep@ymail.com + 5 alamat teman berbeda  (boleh pada cc atau bcc; lihat LKS hal 67)
Subjek  email                     : Nama (sesuai absen); Kelas; No. Absen
Isi pesan                              : bebas
Lampiran (Attacment )    : File Curicullum Vitae (CV)/Riwayat Hidup yang dibuat dengan Ms. Word
Bukti fisik: PRINT OUT hal web tampilan bahwa email telah berhasil terkirim (Klik dan Buka email di SENT)
4.       Siswa dapat membuat dan mengelola BLOG (website pribadi) dengan mendaftar pada layanan blod gratis (Blogspot.com atau wordpress.com) è contoh lihat : http://dekmep.blogspot.com
Bukti fisik: PRINT OUT hal web tampilan terbaik dari blog yang telah dibuat/dikelola.

5.       Bergabung dengan group FB alumnus (www.facebook.com/groups/smantiara.ips1.2013)
è ganti ips1 sesuai dengan kelas Anda!
Teknis login dengan fb Anda di pencarian ketik group alumnus kelas Anda atau ketik langsung address tersebut di address bar.
Bukti Fisik : Print out hal web tampilan telah tergabung di group
PRINT OUT          : cukup halaman 1 dengan tampilan BW/hitam putih
Penilaian             : ORIGINALITAS, WAKTU PENGERJAAN; TAMPILAN PORTOFOLIO
Batas waktu : minggu ke-3 Nop (sebelum UAS)

Sunday, November 27, 2011

KALIMAT MAHAL DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS (BAGIAN 1)



1. “Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”.
(Puing – album Sarjana Muda 1981)
2. “Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)
3. “Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album Opini 1982)
4. “Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku - album Sugali 1984)
5. “Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta - album Sugali 1984)
6. “Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik - album Sore Tugu Pancoran 1985)
7. “Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah - album Ethiopia 1986)
8. “Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album Ethiopia 1986)
9. “Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya - album Aku Sayang Kamu 1986)
10. “Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam - album Aku Sayang Kamu 1986)
11. “Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.
(Kota - album Aku Sayang Kamu 1986)
12. “Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.
(Lancar - album Lancar 1987)
13. “Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat - album Wakil Rakyat 1987)
14. “Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.
(Nak - album 1910 1988)
15. “Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli - album 1910 1988)
16. “Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.
(Ibu - album 1910 1988)
17. “Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam - album 1910 1988)
18. “Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati - album 1910 1988)
19. “Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam - album Mata Dewa 1989)
20. “Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona - album Mata Dewa 1989)

Friday, November 18, 2011

Makna Perayaan Hari Raya Saraswati Dalam Konteks Kekinian


Om Swastyastu,
Para pembaca yang budiman, seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa setiap enam bulan sekali, umat Hindu khususnya di Bali merayakan hari raya Saraswathi. Salah satu hari suci ini, dirayakan setiap hari Sabtu Umanis, Wuku Watugunung. Perayaan Saraswathi di Bali begitu semarak terlebih di sekolah-sekolah dan instansi pemerintahan, kompak menjadikan hari raya saraswathi sebagai hari fakultatif (hari libur kegiatan belajar-mengajar). Hampir di setiap sekolah dan rumah umat Hindu di Bali, diadakan upacara khusus terhadap buku-buku, lontar dan kitab-kitab suci sebagai pemaknaan terhadap turunnya wahyu pengetahuan suci Weda oleh Sang pencipta kepada para Maharsi Hindu di India. Pengetahuan akan Weda ini tidak turun kepada 1 orang Maharsi saja, tapi dalam berbagai kitab suci Hindu disebutkan diturunkan kepada kurang lebih 7 orang Maha Rsi yang diterima melalui pendengaran bathin tingkat tinggi dan Siddhi.

Berkaca dari sejarah turunnya ilmu pengetahuan ini, sudah seyogyanya, segenap genrasi muda Hindu di Bali dan di Universitas Warmadewa, memaknainya dengan lebih meningkatkan pengetahuan diri terhadap berbagai bidang pelajaran yang diikutinya. Perayaan Saraswathi hendaknya tidak berhenti pada ritualitas belaka, namun sudah barang tentu, harus diikuti dengan praktek nyata peningkatan kemampuan sang diri/masing-masing individu pada bidang ilmunya masing-masing.
Saraswati, Merenungi Kecantikan dalam Praktek
Kenapa Ilmu Pengetahuan dilambangkan dengan wanita cantik? Ilmu pengetahuan diibaratkan demikian karena memang menarik umat manusia untuk mendekat, mempelajarinya. Dewi Saraswathi sejatinya adalah “Sakti” dari Dewa Brahma, simbul pencipta alam semesta. Secara filosofis, segala macam bentuk penciptaan semuanya bersumber pada ilmu pengetahuan. Dengan dilambangkan dengan kecantikan diharapkan umat manusia yang masih diliputi awidya, atau kegelapan, mampu melepaskan diri untuk bangkit mencapai pencerahan dan penerangan lahir dan bathin.
Ilmu Pengetahuan Kini dan Nanti
Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan begitu pesatnya. Kalau zaman dulu kita mengenal Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, dan lain-lain, saat ini pun demikian, tengok saja perkembangan teknologi nuklir, komputer yang semakin canggih. Nama-nama seperti Bill Gates, penemu Microsoft, BJ Habibie – perintis pesawat terbang di Indonesia, merupakan salah satu contoh betapa dari ketekunan mereka mempelajari ilmu pengetahuan akan berdampak sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Disisi lain, harus diakui, perkembangan ilmu pengetahuan yang demikian pesat, juga telah banyak menimbulkan efek-efek negatif. Seperti contoh, perlombaan senjata nuklir, perang dingin, cyber crime, video porno, HP porno dan lain-lainnya telah membuat kita berfikir, apakah ilmu pengetahuan itu salah? Jawabannya tentu tidak, yang salah adalah individu-individu yang mempraktekkan ilmu pengetahuan. Sama halnya dengan ilmu kesaktian/ Leak di Bali. Sesungguhnya tidak ada ilmu hitam ataupun putih namun orangnya lah yang membuat dia berubah warna. Mau hitam atau putih, tergantung orangnya.
Saraswati, Refleksi Mendalam
Hendaknya perayaan saraswati yang tepatnya nanti jatuh pada tanggal 1 Agustus 2009 ini, dipakai sebagai media perenungan terhadap hakekat sang diri, dalam memaknai ilmu pengetahuan itu sendiri. Proses penggalian pengetahuan itu hendaknya dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Niscaya, temuan-temuan baru yang berguna bagi kehidupan umat manusia, seperti penemuan obat virus Flu Babi, penangkal virus HIV, atas seizin Tuhan Yang Maha Kuasa dapat terjadi dalam waktu yang tidak begitu lama.
Selamat Hari Raya Saraswati, Semoga Pikiran yang baik datang dari segala Penjuru!
Om Shanti, Shanti, Shanti, Om
I Made Dwija Suastana
Pendiri PMHD Universitas Warmadewa 2005

Tuesday, November 15, 2011

Physics Hypertextbook


Bagi sahabat yang ingin membaca textbook fisika secara online, bisa mengunjungi link-link berikut ini. Sumber dari physics.info, sebuah situs yang menyediakan materi fisika bernama hypertextbook.


Mechanics
Thermal Physics
Waves and Optics
Electricity and Magnetism
Modern Physics
Foundations
Sumber: budakfisika.net

Surat Cinta Fisikawan


(Fisika bisa juga dibikin puisi rayuan)

Nah kalau yang ini seorang fisikawan yang sedang jatuh cinta dan mengekspresikannya dalam sebuah surat, tentunya surat cinta yang berbau fisika. Jika sahabat ngerti apa yang dia coba tulis, makna yang tersirat dalam surat ini sangat dalam.

Archimedes dan Newton tak akan mengerti Medan
magnet yang berinduksi di antara kita. Einstein dan
Edison tak sanggup merumuskan E=mc2 Ah tak
sebanding dengan momen cintaku.

Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku
Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa
maksimum Bagai tetes minyak milikan jatuh di
ruang hampa. Cintaku lebih besar dari bilangan
avogadro.

Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat
aphelium. Amplitudo gelombang hatimu
berinterfensi dengan hatiku Seindah gerak
harmonik sempurna tanpa gaya pemulih. Bagai
kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak
terbatas.

Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi.
Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh
tetapan gaya. Energi kinetik cintaku = -mv~.
Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat
menandingi hukum kekekalan di antara kita.

Lihat hukum cinta kita. Momen cintaku tegak lurus
dengan momen cintamu. Menjadikan cinta kita
sebagai titik ekuilibrium yang sempurna dengan
inersia tak terhingga. Takkan tergoyahkan impuls
atau momentum gaya.

Inilah resultan momentum cinta kita.

Ditulis oleh : Melnick (from budakfisika.net)

Thursday, November 10, 2011

KEUNIKAN ANGKA 11-11-11


11-11-11 adalah angka yang sangat istimewa. 11-11-11 hanya terjadi dalam perputaran 823 tahun sekali (hampir satu abad). Lumrahnya, satu bulan terdiri dari 4 minggu, maka ada 4 hari-hari dari Minggu hingga Sabtu dalam setiap bulan. Tapi, tengoklah kalender 2011.
Ada 5 hari minggu pada bulan Januari, Mei, Juli, Oktober.
Ada 5 hari Senin pada bulan Januari, Mei, Agustus, Oktober.
Ada 5 hari Selasa pada  bulan Maret, Mei, Agustus, Nopember.
Ada 5 hari Rabu pada  bulan Maret, Juni, Agustus, Nopember.
Ada 5 hari Kamis pada  bulan Maret, Juni, September, Desember.
Ada 5 hari Jum’at pada  bulan April, Juli, September, Desember.
Ada 5 hari Sabtu pada  bulan Januari, April, Juli, Oktober, Desember.
11-11-11 adalah salah satu dari urutan angka tanggal unik dan istimewa yang jarang terjadi dalam satu tahun yaitu tanggal 1-1-11, 11-1-11, 1-11-11 dan 11-11-11.
11-11-11 adalah keunikan lain yang juga tidak terjadi pada tahun-tahun lain sepanjang 823 tahun. Tahun berapa Anda lahir? Ambillah dua angka belakangnya (misalnya 50, 63, 74,  85) lalu tambahkan dengan usia Anda di tahun ini. Hasilnya pasti 111. Ini berlaku pada semua orang di dunia ini. Hitung dan buktikanlah!!
11-11-11, karena keunikannya, sebanyak 120 pasangan atau  240 orang warga Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah akan menikah di tanggal 11-11-11. Alasan keunikan angka dipakai sehingga banyak yang meminta menikah di tanggal tersebut. Data adanya 240 orang calon pengantin itu diperoleh dari Kantor Kementerian Agama setempat. Melalui Kepala Urusan Agama Islam, Fauzi Rohman, menyebut sebanyak 11 kecamatan dari 25 kecamatan yang ada telah melaporkan adanya permintaan menikah hari Jumat 11 Nopember 2011.  Ini baru satu tempat, di tempat-tempat lain masih banyak yang ingin mengambil hari istimewa ini untuk hari perkawinan mereka.
11-11-11 mengilhami insan perfilman untuk membuat film dengan budget besar. Jauh sebelum 11 November 2011, telah digaungkan film berjudul 11-11-11 yang didisutradarai oleh Darren Lynn Bousman, sutradara yang terkenal lewat rangkaian sekuel film “Saw” yang membuat bulu kuduk merinding, Nah kali ini, Darren Lynn Bousman berencana menghadirkan film supernatural yang luar biasa hebat. Ditulis naskahnya sendiri oleh Darren, film berjudul “11-11-11″ ini menyajikan peristiwa fenomenal sekaligus menakutkan yang akan terjadi di tanggal 11 bulan 11 tahun 2011. Dikisahkan, pengarang terkenal Amerika Joseph Crone melakukan perjalanan dari Amerika Serikat ke Barcelona, Spanyol, usai kematian istri dan anaknya. Setelah serangkaian kejadian aneh terjadi dan berkaitan dengan angka 11/11/11, Joseph mulai menyadari kalau angka tersebut bukan hanya berkaitan dengan dirinya tetapi seluruh dunia. Terisolasi di negara asing dan hanya ditemani Sadie, Joseph akhirnya mulai memahami bahwa 11/11/11 bukan hanya sekedar tanggal tetapi juga sebuah peringatan akan sesuatu yang sangat besar. Penasaran akan misteri yang tersembunyi dalam angka 11-11-11? Nonton saja filmnya!! (oliphdhian.blogspot.com)

Berita Olahraga Terkini

Informasi Beasiswa Indonesia